27 August 2019

Atlet Paracycling Jateng Raih Emas di Malaysia

Thumbnail [100%x225]

SOLO,suaramerdekasolo.com – Sembilan medali emas, sepuluh perak dan sembilan perunggu dibawa pulang tim pelatnas paracycling National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) di Malaysia, Selasa-Jumat (20-23/8). Tiga di antara peraih emas itu merupakan atlet-atlet difabel asal Jateng, yakni Wagiyo (kelas MC3 dari Karanganyar), Habib Saleh (MC2/Salatiga) dan Mistiyah (WC4/Purworejo).

‘’Wagiyo dan Mistiyah yang merupakan pembalap debutan, meraih emas pada nomor individual time trial (ITT) jalan raya di kawasan Putra Jaya. Sedangkan Habib merebut dua medali emas dari nomor track time trial (TT) satu kilometer dan individual pursuit (IP) tiga kilometer di velodrome,’’ kata koordinator tim pelatnas paracycling NPCI, Fadilah Umar, Senin (26/8).

Peraih simbol juara lainnya adalah M Fadli Imammuddin (track IP 2 km MC4), Marthin Losu (track IP 4 km MC5), Tryagus Arief Rachman (MC2),  Sufyan Saori (MC5) dan Suriyani (WC5). Tiga nama terakhir merebut emas di nomor ITT jalan raya.

‘’Para atlet tampil maksimal sehingga bisa membawa pulang sembilan emas,’’ ungkap Umar.

Kejuaraan bertajuk Malaysia International Paracycling Road ITT & Track 2019 tersebut diikuti para pembalap dari sejumlah negara. Selain Indonesia, mereka berasal dari tuan rumah Malaysia, Laos, Thailand dan Singapura.

Selain emas, sepuluh medali perak dan sembilan perunggu juga digenggang tim pelatnas Merah-Putih tersebut. Pembalap Jateng yang turut menyumbang perak adalah Ratifah (WC4/Boyolali) dan Habib Saleh (jalan raya ITT). Sementara atlet Jateng yang merebut perunggu yakni Slamet Kardiman (MC2/Sragen) dengan tiga perunggu, serta Iwan Susanto (MC4/Boyolali) dengan tiga perunggu.

‘’Hasil kejuaraan yang merupakan bagian try out tersebut bakal menjadi bahan evaluasi kami, sebelum para atlet berburu medali emas di arena ASEAN Paralympic Games atau APG Filipina mendatang,’’ jelas Fadilah Umar.

Pria yang juga dosen Fakultas Keolahragaan (FKor) UNS Surakarta tersebut mengakui, para atlet terutama yang debutan masih membutuhkan berbagai pembenahan. Karena itu, mereka bakal terus ditempa dalam training camp (TC) di Solo, yang dimulai sejak medio Mei silam.(Setyo Wiyono)

Sumber Berita : Suara Merdeka


Berita Populer


Thumbnail [100%x225]
Pembekalan Pelatih NPCI Jateng: Bahas Isu-Isu Krusial dalam Olahraga Disabilitas
6 February 2025
Thumbnail [100%x225]
NPCI Jawa Tengah Gelar Pembekalan Pelatih Program Pembinaan Jangka Panjang
6 February 2025
Thumbnail [100%x225]
Fokus Pembinaan Atlet, NPCI Jateng Siapkan Mes Baru
9 January 2025
Thumbnail [100%x225]
Penerimaan Pelatih PJP 2025
9 January 2025
Thumbnail [100%x225]
NPCI Jateng Realisasikan Program Pembinaan Atlet Usia Dini dengan PJPAP
9 January 2025

Sosial Media